PDIP Minta Pemerintah Jadikan Rumah Ibadah Sentra Pengendalian COVID-19
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah berkolaborasi dengan para pemuka agama dan pengurus rumah ibadah guna menunjang keberhasilan program vaksinasi secara nasional. Menurutnya, rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng bisa menjadi sentra pengendalian COVID-19. 

Hal itu dikatakan Rahmad lantaran pada fakta di lapangan, masih banyak masyarakat yang enggan dan tidak mau mengikuti program vaksinasi dengan alasan yang kurang masuk akal.

 

Misalnya, vaksin berbahaya, lalu ada yang mempermasalahkan kandungan vaksin, bahkan ada juga yang enggan divaksin karena alasan vaksin didatangkan dari negara tertentu.

“Nah, saya percaya, jika para pemuka-pemuka agama yang mengatakan bahwa vaksin sangat bermanfaat serta  membantu umat terhindar dari sakit  parah akibat COVID-19, maka masyarakat yang sebelumnya tidak bersedia divaksin akhirnya akan datang dengan sukarela,” ujar Rahmad, Senin, 9 Agustus.

Rahmad meyakini, para pemuka agama juga pasti terketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi memerangi COVID-19. Sebab, bencana ini telah banyak memakan korban.

“Mereka pasti bersedia jika rumah badah mereka dijadikan sebagai tempat vaksinasi. Saya melihat, sudah cukup banyak rumah ibadah yang menggelar vaksinasi," kata politikus PDIP itu.

 

"Tapi agar target vaksinasi tercapai, hendaknya lebih banyak lagi rumah ibadah dijadikan sentra pengendalian COVID-19,” sambung Rahmad.

Rahmad menilai, agar pemuka agama dan rumah ibadah bisa berfungsi menjadi sentra pengendalian COVID-19, pemerintah harus mendukung dengan cara menyalurkan sebagian anggaran penanggulangan COVID-19 melalui rumah ibadah seperti masjid, gereja.

“Sejauh ini,kita hanya memiliki dua senjata dalam perang melawan COVID-19, yakni prokes ketat dan vaksinasi.  Karena itu pemuka agama dan pengurus rumah ibadah harus digandeng untuk keberhasilan program vaksinasi  secara nasional,” katanya.

 

Dia mengingatkan, bahwa pemuka agama dan pengurus rumah ibadah adalah pribadi-pribadi yang terhormat dan dipercaya umat.

“Karena itu, sudah semestinya mereka (pemuka agama) diajak dan digandeng dalam perang melawan COVID-19,” kata Rahmad.