Ketua Bamus Betawi Haji Lulung Dukung Polda Metro Bongkar Jaringan Penimbun Obat
DOK VOI/Gedung Polda Metro Jaya

Bagikan:

JAKARTA - Badan Musyawarah masyarakat Betawi (Bamus Betawi ) mendukung upaya Polda Metro Jaya untuk membongkar jaringan penimbun obat COVID-19.

"Kami mendukung langkah polisi mengusut jaringan mafia obat yang bermain di tengah upaya pemerintah menangani tingginya lonjakan COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir, khususnya di wilayah Jakarta," kata Ketua Bamus Betawi Abraham Lulung Lunggana dikutip Antara, Selasa, 13 Juli.

Terlebih, kata Haji Lulung, pada Senin, 12 Juli, jajaran kepolisian berhasil menggerebek dan mengamankan ribuan obat dari gudang yang dijadikan penimbunan obat-obatan COVID-19 dan kesehatan di kawasan Peta Barat, Cengkareng.

Dari penggerebekan itu ditemuan 186 varian obat-obatan yang digunakan rumah sakit untuk mengobati penderita COVID-19.

Karena pengungkapan aksi penimbunan obat-obatan yang diduga berasal dari Semarang tersebut, Lulung yang juga merupakan anggota DPR ini, menilai hal ini sebagai langkah besar dari pihak kepolisian dalam rangka membantu menyelamatkan nyawa masyarakat yang saat ini terbaring di rumah sakit, karena terpapar COVID-19.

"Kita patut berterima kasih dan mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya yang telah berhasil menangkap mafia penimbun obat, yang saat ini sedang banyak dicari pasien COVID-19 dan rumah sakit," ujarnya.

Haji Lulung mengaku merasakan bagaimana sulitnya dalam beberapa hari terakhir mencari obat COVID-19 untuk anggota Bamus Betawi yang saat ini terpapar COVID-19.

Haji Lulung menilai tindakan penimbunan obat yang dilakukan dengan landasan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya di tengah kesulitan masyarakat karena pandemi COVID-19, adalah tindakan tidak manusiawi dan rakus.

Apalagi, kata dia, obat-obatan tersebut saat ini sangat dibutuhkan pasien penderita COVID-19, akan tetapi tidak ada di pasar.

"Ternyata ada yang menjadi mafia rakus di tengah COVID-19 ini. Gara-gara ulah mafia obat banyak keluarga, kerabat dan saudara-saudara kita yang jadi korban. Obat ini sekarang tidak ada di masyarakat, kalau pun ada, sekarang harga di online 45 juta lebih. Kasihan masyarakat, di rumah sakit-rumah sakit juga tidak ada," ucap Anggota Komisi VII DPR itu.

Selain itu, Haji Lulung mengajak warga Jakarta agar bersama-sama mendukung Satgas COVID-19 Jakarta bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi DKI Jakarta, yang saat ini sedang fokus berjuang menangani COVID-19 dan memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik.

"Harus dipahami, ini untuk menekan tingginya laju penularan kasus COVID-19 di Ibu Kota, karenanya patut kita ikuti," kata dia.