Dokter Lois Owien Sebar Hoaks 'COVID-19 Bukan Virus' di Tiga Platform
Dr Lois Owiein/ Instagram

Bagikan:

JAKARTA - Polri menyebut dokter Lois Owien menyebar berita bohong alias hoaks soal COVID-19 di tiga platform media sosial. Bahkan, berita bohong itu tak hanya sekali diunggahnya.

"Jadi bukan hanya satu platform media sosial, tapi ada tiga platform media sosial yang telah dilakukan," ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin, 12 Juli.

Namun Ramdhan tak merinci platform yang digunakan dokter Lois Owien untuk menyebarkan berita bohong itu, tercatat ada dua media sosial yang digunakannya itu. Pertama Instagram dan Twitter.

Dalam unggahan di dua platform media sosial itu, Dokter Lois Owien menyebut jika COVID-19 bukan penyebab meninggalnya masyarakat. Melainkan pemberian obat yang berlebihan.

"Postingannya adalah korban yang selama ini meninggal akibat COVID-19 adalah bukan karena COVID-19, melainkan diakibatkan interaksi antar obat dan pemberian obat dalam enam macam," ungkap Ramadhan.

Sehingga, unggahan Dokter Lois Owien telah menyebabkan keonaran di masyarakat. Bahkan, dianggap sebagai tindakan menghalang-halangi program pemerintah dalam penanggulangan wabah penyakit.

"dokter L telah menyebarkan berita bohong dan atau menyiarkan berita atau pun beritaan bohong dengan sengaja yang dapat menimbulkan keonaran dikalangan rakyat dan atau menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah penyakit menular," tandas Ramadhan.

Sebagai informasi, Dokter Lois Owien diamankan Polda Metro Jaya pada Minggu, 11 Juli, sekitar pukul 16.00 WIB. Penangkapan itu, buntut pernyataannya yang menyebut pasien atau masyarakat yang meninggal bukan disebabkan virus COVID-19. Melainkan, karena interaksi obat yang berlebihan.

Selain itu, dia juga mengatakan obat-obatan yang digunakan untuk pasien COVID-19 menimbulkan komplikasi di dalam tubuh.

Meski ditangkap oleh Polda Metro Jaya, penanganan kasus Dokter Lois Owien sudah dilimpahkan ke Bareskrim Polri.