Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idulfitri 1 Syawal 1442 H Sore Ini
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat Idulfitri 1 Syawal 1442 H pada sore ini. Sidang isbat akan dilakukan secara daring dan luring.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily mengatakan, sidang isbat yang akan digelar nanti sore mengikuti salah satu metode penghitungan masa Ramadan, yakni 29 hari. 

"Ada dua kemungkinan jatuhnya 1 Syawal 1442 H ini. Ada kemungkinan 29 hari puasa Ramadan atau 30 hari," ujar Ace kepada wartawan, Selasa, 11 Mei.

Legislator Partai Golkar ini menuturkan, dalam metode yang selama ini digunakan pemerintah, penentuan tanggal 1 Syawal melalui rukyatul hilal dilakukan beberapa orang yang ditugaskan Kemenag untuk memantau di daerah-daerah.

"Jika memang hilalnya tidak terlihat, maka istikmal atau puasa disempurnakan menjadi 30 hari," jelas Ace.

Sore nanti, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin sidang Isbat yang diikuti para perwakilan ormas Islam, ulama, pakar astronomi, delegasi negara sahabat dan unsur terkait lainnya. 

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, mengatakan sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan COVID-19 yang ketat karena masih di tengah pandemi virus corona. Sehingga, tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama seperti beberapa tahun sebelumnya.

Kegiatan sidang isbat sore nanti akan digelar dengan beberapa tahapan. Diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak) oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Kegiatan tersebut akan dimulai pada pukul 16.45 WIB.

Sidang dilanjutkan dengan Salat Maghrib kemudian digelar sidang isbat secara tertutup. Sidang tersebut akan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal.

Setelah itu, hasil sidang isbat akan diumumkan oleh Menteri Agama bersama pihak terkait dalam jumpa pers.

"Terakhir, hasil sidang isbat akan diumumkan menteri agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," kata Kamaruddin dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Diketahui, Kemenag dalam menetapkan 1 Syawal 1442 H memadukan dua metode, yakni melalui perhitungan astronomi (hisab) untuk menentukan posisi pasti hilal. Kemudian akan didapatkan prakiraan letak bulan baru dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).

Metode tersebut memiliki simulasi apabila bulan baru terlihat beberapa saat setelah magrib tiba (qobla ghurub) maka pada sore ini ditetapkan sudah memasuki 1 Syawal 1442 H. Artinya, masyarakat Indonesia akan merayakan Lebaran pada Rabu, 12 Mei.

Sebaliknya apabila hilal tidak terlihat atau tak disaksikan para perukyat, Selasa petang masih ditetapkan sebagai malam 30 Ramadhan. Sementara itu, 1 Syawal akan jatuh pada Kamis, 13 Mei.