Dinkes DKI Jakarta: Penerima Vaksin COVID-19 yang Tertular Virus Corona Rata-rata Memiliki Gejala Ringan
Vaksinasi COVID-19. (Antara).

Bagikan:

JAKARTA – infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 di DKI Jakarta rupanya juga menyerang orang-orang yang sudah menjalani vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan, penerima vaksin COVID-19 yang tertular virus corona rata-rata memiliki gejala ringan. Untuk presentasenya yakni sebesar 73 persen.  

"Pada kasus konfirmasi positif setelah divaksin, 73 bergejala ringan, 21 persen merupakan orang tanpa gejala, dan hanya 6 persen yang membutuhkan perawatan rumah sakit," ujar Widyastuti dalam keterangannya, Rabu, 28 April.

Widyastuti menekankan, vaksinasi COVID-19 penting dijalani untuk mencegah kesakitan dan kematian pada kasus konfirmasi positif. Dengan demikian, orang yang sudah divaksin masih bisa tertular namun dampaknya tidak parah.

“Vaksinasi adalah upaya pencegahan yang sangat baik, utamanya mencegah keparahan dan meninggal. Akan tetapi, penularan masih bisa terjadi walaupun sudah divaksin lengkap. Oleh karena itu, menerapkan prokes penting dilakukan," ucapnya. 

Kasus COVID-19 banyak disumbang dari perkantoran

Widyastuti juga menemukan sebagian kasus konfirmasi positif bagi orang yang sudah divaksin berada pada klaster perkantoran. Karena itu, ia meminta para pegawai yang bekerja di kantor tetap mewaspadai penularan virus corona.

"Kami perlu tegaskan, meski sudah divaksin, tidak berarti kita bebas 100 persen dari COVID-19 dan melakukan kegiatan seenaknya. Implementasi protokol kesehatan harus diperketat secara konsisten oleh perkantoran,” tegasnya.

Seperti diketahui, tercatat ada 425 kasus konfirmasi COVID-19 dari 177 perkantoran di DKI Jakarta dalam periode tanggal 12-18 April 2021. Sedangkan pada minggu sebelumnya, 05-11 April, tercatat ada 157 kasus konfirmasi COVID-19 dari 78 perkantoran di DKI Jakarta.

"Adanya kenaikan jumlah kasus konfirmasi COVID-19 pada klaster perkantoran ini menjadi bukti bahwa pandemi belum juga usai," pungkas dia.

Baca terus VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!