Klaster Perkantoran COVID-19 di Jakarta Kembali Meningkat, DPRD: Kalangan Terdidik Mulai Abai Prokes
ILUSTRASI/Bundaran HI (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI mencatat ada kenaikan kasus COVID-19 pada klaster perkantoran di Jakarta. Bahkan, sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.

Anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyebut kenaikan klaster perkantoran menunjukkan warga Ibu Kota yang berlatar belakang pendidikan menengah hingga tinggi juga mulai mengabaikan protokol kesehatan.

"Klaster perkantoran memberi sinyal bahwa kalangan terdidik juga mulai abai. Padahal vaksin yang telah diberi tidak menjamin orang yang sudah divaksin menjadi kebal," kata Gilbert kepada wartawan, Senin, 26 April.

Gilbert masih menunggu perkembangan data kasus COVID-19 di komunitas yang telah mendapat vaksinasi. Ia berharap kasus yang terjadi pada orang yang sudah divaksinasi memiliki gejala fatal.

Dia meminta Pemprov DKI untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pegawai yang bekerja di kantornya. Dia tak menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengetatkan kegiatan dengan peningkatan penerapan work from home (WFH).

"Pengetatan kembali saya kira bukan jawaban, tapi mengingatkan kembali kesadaran, menjaga protokol kesehatan. Itu yang penting," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam akun Instagramnya, Pemprov DKI mencatat ada pertambahan ratusan kasus positif COVID-19 di lingkup perkantoran hanya dalam satu pekan. 

Pada periode 5-11 April 2021, dikatakan ada 157 kasus COVID-19 di perkantoran. Kasus tersebar dari 78 perkantoran di ibu kota. Lalu pada 12-18 April, jumlah kasus bertambah jadi 425 orang di 177 kantor. Artinya, ada penambahan 268 pasien dalam Satu minggu.

"Meski sudah mendapatkan vaksinasi, bukan berarti seseorang akan 100 persen terlindungi dari infeksi Covid-19," tulis akun dkijakarta.

Dijelaskan, vaksinasi COVID-19 hanya memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat Covid-19. Virus tetap bisa ditularkan jika seseorang terinfeksi. 

"Oleh karena itu, menerapkan prokes penting dilakukan. Mari saling melindungi, diri dan orang sekitar kita dengan menjalankan 5M dengan disiplin tinggi, demi memutus rantai penularan Covid-19," tulisnya.