Berpacu dengan Waktu, Perairan Celukan Bawang Jadi Fokus Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402
Ilustrasi KRI Nanggala-402 (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 terus berlanjut. Fokus pencarian dilakukan di dekat area Celukan Bawang yang berada di bagian Utara Bali.

"Jadi, kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang lebih sekitar 23 nautical mile (mil laut) atau kurang lebih 40 kilometer di utara Celukan Bawang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, dalam keterangannya, Sabtu, 24 April.

Tak hanya itu, kata Julius, pencarian juga dilakukan di beberapa titik lainnya yang memiliki daya magnet yang sangat kuat. Termasuk petunjuk yang menyebutkan adanya tumpahan minyak di sekitar area.

KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga dikerahkan dalam pencarian kapal selam buatan Jerman itu. "KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa."

Hingga saat ini bantuan dari negara lain, kata dia, baru dari Australia. Australia mengirimkan HMAS Ballarat untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402.

"Yang sudah tiba baru dari Australia (HMAS Ballarat), sementara kapal lainnya seperti Poseidon dari Amerika Serikat, HMAS Sirius dari Australia dan MV Swift dari Singapura belum tiba," kata Kadispenal.

Diberitakan sebelumnya, Sabtu, 24 April menjadi batas waktu maksimal persedian oksigen di KRI Nanggala-402, setelah hilang kontak sejak Rabu, 21 April lalu.  Sejauh ini, TNI telah mengerahkan 21 KRI yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut. 

Selain itu, TNI turut mendapat bantuan empat kapal dan satu unit alat deteksi bawah laut atau remote operation vehicle (ROV) dari kepolisian. Basarnas juga mengerahkan dua unit kapal dan satu ROV untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 penumpang.