JAKARTA - Dua orang remaja babak belur dihajar massa lantaran dicurigai sebagai pencuri mesin pompa air di lokasi kebakaran RW 04 Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Januari.
Remaja tanpa identitas tersebut juga tidak dikenali identitasnya oleh warga setempat. Kedua ramaja tersebut akhirnya dihakimi massa yang geram karena banyak laporan kehilangan pompa air saat kebakaran.
Kejadian berawal ketika warga mencurigai gerak-gerik mencurigakan dari salah seorang remaja tak dikenal.
Warga yang berkerumun di Jalan Kemayoran Gempol pun meneriaki remaja tersebut agar menjauhi dari lokasi kebakaran.
"Wooii ngapain lu, minggir gak, cabut-cabut," ucap warga setempat.
Namun teriakan warga itu tak diindahkan oleh kedua remaja tersebut. Karena kesal, salah satu warga melempar batu ke arah dua rema itu.
Remaja itu pun kemudian berjalan keluar dari lokasi kebakaran menuju Jalan Kemayoran Gempol.
Alhasil warga yang geram langsung meringkus salah satu remaja dan menghadiahi bogem mentah ke arah wajah si remaja.
Warga lain yang terprovokasi turut menghujani tendangan dan pukulan ke area kepala dan tubuh remaja tak dikenal itu.
Sebagian warga mencoba melerai dan melarikan pelaku ke arah petugas kepolisian.
Tak berselang lama, satu remaja lainnya dijemput warga dari area kebakaran. Tak ayal, puluhan warga mengerubuti remaja tersebut.
Sebagian warga terprovokasi dan memukuli remaja kedua tersebut. Beruntung, remaja tersebut dapat diamankan dari amukan warga.
Salah satu warga, Devolta (18) mengatakan, kedua remaja itu diduga hendak mencuri barang berharga sisa kebakaran.
"Itu bukan warga sini, gerak-geriknya mencurigakan juga. Sempet sedikit doang (curi) langsung ketahuan sama anak-anak sini," katanya saat ditemui di lokasi.
Kata Devolta, warga sskitar menaruh curiga terhadap orang tak dikenal yang berkeliaran di lokasi kebakaran karena banyak laporan kehilangan.
"Ya di RT01 ada lebih 10 mesin pompa (hilang)" ujarnya.
Devolta mengatakan, setidaknya sudah 10 orang tak dikenal yang diamankan warga karena dicurigai sebagai maling.
"Ada 10 orangan tadi lihat-lihat ambil-ambil tembaga gitu. Yang diamanin 5 orang doang, sisanya disuruh pergi," katanya.