Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa hingga saat ini belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan menjadi korban dalam gempa bumi yang mengguncang Pulau Kyushu, Jepang barat daya, pada Senin malam waktu setempat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraka, menjelaskan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka telah segera berkoordinasi dengan komunitas WNI yang berada di wilayah terdampak gempa untuk memastikan keselamatan mereka.

“Simpul masyarakat WNI di Prefektur Miyazaki, Kumamoto, dan Kochi telah dihubungi dan kami mendapatkan informasi bahwa belum ada WNI yang terdampak,” ujar Judha, seperti dilansir ANTARA, Selasa 14 Januari.

Dikatakan Judha, sebanyak 2.204 WNI tercatat menetap di Prefektur Miyazaki, sementara 964 WNI lainnya dilaporkan tinggal di Kochi.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang dekat pantai Pulau Kyushu, Jepang selatan, menurut Badan Meteorologi Jepang pada Senin. Gempa terjadi pada pukul 21:19 waktu setempat dengan pusat gempa terletak di kedalaman 30 kilometer di bawah Laut Hyuganada.

Pasca gempa tersebut, peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah Kyushu, Shikoku, Amami, dan beberapa area di Pulau Honshu. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat gempa tersebut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang sempat merevisi informasi mengenai kekuatan gempa yang awalnya dilaporkan dengan magnitudo 6,4 menjadi 6,9.