BALI – Perusahaan milik konglomerat Susilo Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk disebut baru saja melakukan penambahan penyertaan modal dalam pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.
Dana tersebut dialirkan melalui anak usaha Gudang Garam, yakni PT Surya Dhoho Investama (SDHI) sebesar Rp 1 triliun.
BACA JUGA:
Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman, dikutip dari keterbukaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat 5 Maret mengatakan, transaksi afiliasi itu dilakukan untuk meningkatkan modal PT SDHI.
Sebagai informasi, SDHI adalah perusahaan bentukan Gudang Garam yang diberi amanat untuk membangun Bandara Dhoho. Transkasi ini, kata Heru, dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandar Udara Terpadu di Kediri, Jawa Timur.
Gudang Garam borong 1 juta lembar saham SDHI
Perusahaan dengan kode saham GGRM ini memiliki 99,99 persen saham di SDHI. Nantinya SDHI akan mengeluarkan 1 juta lembar saham yang akan diserap oleh GGRM untuk menyertakan tambahan modal senilai Rp1 triliun.
Dengan demikian, modal ditempatkan dan disetor SDHI akan menjadi Rp5 triliun dari sebelumnya Rp4 triliun. Selanjutnya modal dasar SDHI yang saat ini berjumlah Rp5 triliun juga akan ditingkatkan menjadi Rp8 triliun.
"Perubahan jumlah modal SDHI tersebut di atas akan tertuang dalam akta Perubahan Anggaran Dasar SDHI sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham SDHI," jelas Heru.
Adapun, penyetoran modal ditempatkan dan modal disetor oleh perusahaan milik orang terkaya nomor 6 di Indonesia ini, akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini, dengan penyetoran awal pada 3 Maret lalu.
Sebagai catatan, SDHI sudah melakukan seremonial ground breaking pembangunan Bandara Dhoho Kediri pada Rabu 15 April 2020 lalu secara virtual. Bandara ini dibangun demi melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dianggap sebagai salah satu bandar udara alternatif di Jawa Timur.
Selain informasi perusahaan milik Susilo Wonowidjojo suntik dana pembangunan bandara di Kediri, simak berita terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan.