Tim SAR Masih Cari Nelayan yang Hilang di Perairan Kepulauan Seribu
Tim SAR lakukan pencarian nelayan hilang tenggelam/ Foto: Dok. SAR

Bagikan:

JAKARTA – Satu orang nelayan Kapal Putera Kali Beting bernama Mul (29) yang hilang ditelan ombak sekitar Pulau Bokor, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, masih dalam pencarian tim SAR gabungan, Rabu, 24 Januari.

Pencarian tersebut merupakan hari ke-5 setelah kecelakaan kapal terjadi. Namun sampai saat ini, korban tak kunjung ditemukan tim SAR gabungan.

Pencarian korban hilang kembali dilakukan pada Rabu siang menuju Tanjung Karawang dan penyisiran di Pulau Damar. Dari Pulau Damar, pencarian kembali dilanjutkan ke Pulau Anyer, Pulau Kelor, Pulau Bidadari, Pulau Cipir dan Pulau Onrust.

"Tim kembali bergerak menuju pesisir Tanjung Pasir hingga Pulau Bokor. Di Pulau Bokor pencarian nihil, tim melanjutkan pencarian ke Pulau Lancang besar dan kecil," kata Kepala Basarnas Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Desiana Kartika saat dikonfirmasi, Rabu, 24 Januari.

Pencarian dilanjutkan ke Pulau Pari hingga arah timur yakni Pulau Untung Jawa. Namun sesampainya di Pulau Untung Jawa, pencarian nihil selanjutnya tim kembali ke dermaga Basarnas Pantai Mutiara.

"Sampai dengan TW 0123 1800 G, pencarian korban bernama Mul (29) masib belum berhasil ditemukan," ucapnya.

Selanjutnya operasi SAR dilanjutkan dengan pemantauan, evaluasi dan perencanaan.

"Operasi SAR akan dilanjutkan esok hari pada TW 0124 0700 G, operasi SAR berjalan aman dan lancar," katanya.

Sementara alat utama dan palsar yang dikerahkan adalah jenis RBB 01 Jakarta, Kapal Patroli TNI AL, RIB Damkar, Palsar air Lengkap, KP. 204 KPLP dan KP VII-40-304.

Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian ABK Pantai Mutiara, TNI AL Pos Pulau untung Jawa, Polair Polres Pulau Seribu, Polsek Kalibaru, Damkar Pulau Seribu dan lainnya.

Peristiwa kecelakaan kapal ikan itu terjadi pada Jumat 19 Januari. Awalnya kapal berangkat dari Cituis untuk mencari rajungan di sekitar Pulau Bokor. Tiba-tiba badai datang dan ombak tinggi menyebabkan kapal ikan yang berawak 5 orang hilang kendali.

Seluruh awak kapal menyelamatkan diri dengan melompat ke laut. Empat orang awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas.

Keempat korban yang berhasil dievakuasi ke pulau terdekat diantaranya bernama Jahudin (45), Frengki (32), Ifan (35), dan Bili (35). Sedangkan satu orang awak kapal lagi yang saat ini masih dalam pencarian oleh petugas adalah Mul (29).