2 Personel Polri yang Diduga Terlibat Jual-Beli Senpi dengan KKB Papua Berperan Jadi Perantara
Karo Penmas Brigjen Rusdi Hartono (DOK. Humas Polri)

Bagikan:

JAKARTA - Markas Besar (Mabes) Polri menegaskan dua oknum polisi yang terlibat jual-beli senjata api (Ssenpi) ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua berperan sebagai perantara.

Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Rusdi Hartono mengatakan peran keduanya diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sementara. Hanya saja, sampai saat ini pemeriksaan masih berjalan untuk mendalami berbagai hal.

"Sebagai perantara atau ada dalam proses jual-beli amunisi dan senjata itu sendiri. Nanti perannya akan lebih dalam lagi setelah prosesnya selesai penyidikan," ujar Rusdi kepada wartawan, Selasa, 23 Februari.

Terlepas peran dari dua oknum polisi itu, Rusdi menyebut pihaknya sedang mendalami keterlibatan adanya oknun lainnya. Bahkan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri ikut turun tangan.

"Jadi Polda Papua dan Polda Maluku masih mendalami dan tim propam Mabes Polri sudah turun ke Polda Maluku untuk mendalami juga," kata dia.

"Kita belum dapat kesimpulan sejauh mana dugaan-dugaan penjualan senjata dan amunisi tersebut kepada KKB itu masih dalam pendalaman," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, dua oknum polisi yang diduga menjual senjata api kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) berdasarkan pengembangan penyidikan. Mereka ditangkap diawali dengan tertangkapnya warga warga Bintuni berinisial WT pada pertengahan Februari.

"Sebelumnya bahwa Polres Bintuni pada pertengahan bulan Februari lalu telah melakukan penangkapan terhadap salah satu warga Bintuni yang kedapatan membawa 1 buah revolver dan satu buah senjata laras panjang rakitan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan.

Dari penangkapan itu kemudian dikembangkan. Alhasil, WT mengaku mendapat senjata itu di wilayah Ambon, Maluku.Polres Bintuni dan Polda Papua Barat yang menangani perkara itu pun melimpahkan kasus tersebut kepada Polres Ambon dan Polda Maluku.

Setelahnya polisi menangkap 6 orang yang diduga terlibat. Dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Hasil penyelidikan diamankan 6 orang yang diduga terlibat dengan asal-usul darimana senjata tersebut. Dan diamankan 4 orang dari warga sipil dan dua dari anggota Polres Ambon yang diduga terlibat dalam kepemilikan atau asal usul senpi tersebut," papar dia.