Pemprov DKI Gerak Cepat Usai Blusukan Risma Temui Gelandangan Sampai Thamrin
Mensos Tri Rismaharini menemui tunawisma di Jakarta (Foto: Twitter @PDI_Perjuangan)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI bergerak menjaring penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) usai aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di sejumlah titik Ibu Kota.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-angin menyebut pihaknya bersama jajaran Satpol PP DKI menyisir sejumlah jalan protokol, termasuk Jalan Sudirman hingga MH Thamrin pada Selasa, 5 Januari.

Hasilnya, ada 29 tunawisma yang terjaring. Mereka dibawa ke tempat penampungan sementara yakni Gelanggang Olahraga Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Tunawisma yang dijaring sedang diasesmen sebelum mereka lagi diasesmen. Baru ada 10 orang yang asesmennya sudah keluar, sisanya masih ada di GOR," kata Ngapuli saat dihubungi VOI, Rabu, 6 Januari.

Ngapuli menyebut, para gelandangan yang telah diasesmen akan dilakukan pembinaan di sejumlah panti. Tunawisma umum ditempatkan di Panti Rehabilitasi Balaraja, yang berusia lanjut dibawa ke panti jompo, dan yang mengalami gangguan kejiwaan dibawake Panti Sosial Bina Laras.

Namun, Ngapuli mengaku saat ini kapasitas panti milik Pemprov DKI sedang penuh. Oleh sebab itu, tunawisma yang dijaring saat ini dibawa ke Panti Sosial Pangudi Luhur milik Kementerian Sosial.

"Kita punya panti, tapi panti gepeng kita di Balaraja penuh sih. Jadi, mereka dirujuk ke panti sosial Pangudi luhur milik Kemensos. Kalau pantinya Kemensos kosong kan lebih baik. Mereka dibina dan dilatih untuk kemandirian mereka ke depan," jelas dia.

Muncul tunawisma di jalan protokol gara-gara Risma?

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengaku heran ada tunawisma yang ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jalan MH Thamrin saat blusukan beberapa waktu lalu.

Riza mengaku, selama tinggal di Jakarta, dirinya tidak pernah menemukan ada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di jalan protokol.

"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun, baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman hingga MH Thamrin. Kalau ada di pinggiran dan di kolong jembatan, memang betul masih ada," kata Riza di Balai Kota DKI.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Paranginangin sempat menganggap bahwa jumlah tunawisma yang berada di lokasi tersebut menjadi lebih banyak setelah Risma blusukan.

"Mungkin, pas Bu Menteri datang (blusukan menemui gelandangan), jadi pada ramai," tutur Ngapuli.

Namun, Ngapuli kembali mengonfirmasi bahwa blusukan Risma bukan menjadi alasan utama para tunawisma bermunculan di jalan protokol. Menurutnya, dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 jadi alasan mereka menggelandang.

"Ini karena dampak pandemi. Banyak orang yang kesusahan dan memulung untuk mendapatkan sesuap nasi.

Bukan semata-mata gara-gara Bu Mensos (blusukan) lalu mereka datang ramai-ramai," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Senin, 28 Desember memulai awal pekerjaannya di Kementerian Sosial dengan blusukan. Risma mengunjungi kawasan aliran Sungai Ciliwung, di belakang kantor Kementerian Sosial. Saat menuju kawasan fly over Pramuka, Risma menemui beberapa keluarga yang bertempat tinggal di bawah kolong jembatan. 

Aksi blusukan dilanjutkan pada Rabu, 30 Desember. Risma mendatangi warga yang tinggal secara liar di kawasan Tol Panjang Gedong, Pluit. 

Selanjutnya, Risma kembali blusukan dengan menyusuri jalur pedestrian di Jalan Thamrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Januari. Risma menemui sejumlah pengemis. 

Saat berada di Thamrin, Risma mendapati tiga PPKS. Seperti biasa, dia menyapa dan berdialog dengan mereka termasuk menanyakan asal kampung halaman, dan meminta kesediaan mereka mendapatkan pembinaan.