Pendaki Asal Jember yang Tersesat di Gunung Lamongan Sudah Dievakuasi BPBD
Foto: Antara

Bagikan:

LUMAJANG - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengevakuasi dua pendaki asal Kabupaten Jember yang tersesat di Gunung Lamongan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Mereka mendaki pada Sabtu (14/1) pukul 20.00 WIB, kemudian tersesat sekitar pukul 22.00 WIB," kata Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang Dwi Nurcahyo dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 15 Januari.

Kedua pendaki tersebut Ixora Fila Rajabi Duta Muhammad (20) dan Elwin Sultan Alif Muhammad Bilhaqqi (24) yang merupakan warga Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.

Pendaki itu dikabarkan mengalami dehidrasi dan kehabisan logistik saat melakukan pendakian di Gunung Lamongan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

"Mereka merasa kehilangan jalur mendirikan tenda di tempat dan melaporkan diri kepada Pusdalops BPBD Jember, kemudian diteruskan kepada BPBD Kabupaten Lumajang," tuturnya.

Ia mengatakan laporan tersebut direspon Tim TRC BPBD Kabupaten Lumajang dengan menerjunkan tujuh personel untuk melakukan penyisiran di gunung yang memiliki ketinggian 1.651 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Beruntung kedua pendaki tersebut bertemu dengan rombongan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) SMAN Klakah, sehingga keduanya turun bersama," katanya.

Dwi mengatakan survivor tersebut berhasil dievakuasi dan mendapat pertolongan medis TRC BPBD Kabupaten Lumajang, sehingga kondisi kesehatannya segera membaik dan pulih.

Ia mengimbau kepada para calon pendaki pemula yang akan melakukan pendakian untuk mempersiapkan secara matang segala kebutuhannya termasuk mental dan logistik.

"Persiapkan mental dan logistik yang cukup. Jangan mendaki sendiri kalau tidak pernah mendaki, cari pemandu untuk mengantar dan ikuti rambu dan petunjuk penjaga gunung," ujarnya.

Aktivitas Gunung Lamongan berdasarkan laporan tertulis petugas pada periode 14 Januari 2023 pukul 00.00-24.00 WIB secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, dan asap kawah tidak teramati.

Pengamatan kegempaan tercatat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 10 mm dan status gunung yang berada di Kabupaten Lumajang itu pada level 1 atau normal.