Sejak Oktober, Total 600 Ton Sampah Kotori Pesisir Pantai di Badung Bali 
Sampah ranting dan batang kayu di Pantai Kuta, Badung, Bali/DOK DLHK Badung

Bagikan:

BADUNG - Mendekati akhir tahun 2022, Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, kembali diserbu sampah kiriman sejak Minggu (26/12).

Sampah yang mengotori Pantai Kuta didominasi sampah plastik mulai dari gelas plastik minuman mineral dan plastik kemasan. 

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Bali, I Made Gede Dwipayana mengatakan pembersihan di Pantai Kuta dilakukan dengan menurunkan sekitar 100 petugas pembersihan dan empat 

alat loader atau alat berat untuk membersihkan Pantai Kuta.

“Kalau di Kuta mungkin 100 orang (petugas kebersihan) ditambah empat alat berat,” kata dia, Selasa, 27 Desember.

Saat ini sampah kiriman karena embusan angin barat. Di sepanjang pesisir di Kabupaten Badung, Bali, yang terbagi 10 zona pantai juga ditemukan sampah kiriman.

"Kalau sekarang sudah menyebar di semua sepanjang pantai karena angin barat. Untuk personel, kurang lebih kalau kita sebar semua sekitar 400 orang tetapi tidak di satu tempat saja di sepanjang pantai (pesisir Badung)," imbuhnya.

Untuk pengumpulan sampah di pesisir pantai di Kabupaten Badung, dari Bulan Oktober hingga Desember 2022 sudah terkumpul 600 ton.

"Total 600 ton di semua di pantai pesisir Kabupaten Badung yang di barat. Ada 10 zona pantai. Sampai saat ini tidak ada kendala walaupun cuaca ekstrem kita bekerja pakai jas hujan lengkap dan tidak ada masalah," papar Dwipayana.

Menurutnya, puncak kiriman sampah di sepanjang pesisir Kabupaten Badung, Bali, akan terjadi di Januari 2023.

"Kalau Bulan Maret dan April sudah tidak ada, kalau puncakny Januari. Dari Oktober hingga Desember sudah terkumpul 600 ton," ujarnya.