Digelar 15-16 November, Apa Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah G20?
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 bakal diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. Forum ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun memegang mandat keketuaan/Presidensi G20. Lantas, apa keuntungan Indonesia menjadi tuan rumah G20?

Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah G20 Menurut Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa rangkaian kegiatan G20 di bawah Presidensi Indonesia memberikan dampak langsung bagi Indonesia.

Salah satu manfaat yang dirasakan adalah menggeliatkan perekonomian Indonesia yang terkontraksi akibat pandemi COVID-19.

 “Kementerian Keuangan sama BI (Bank Indonesia) kemarin menjadi host (pertemuan G20). Kita melakukannya di Jakarta, waktu di Jakarta terjadi kemarin Omicron. Jadi kita (adakan pertemuan) di sini, mereka (delegasi G20) akan menginap di hotel. Itu berarti pada saat Omicron naik, hotel kosong, Grup 20 datang kan jadi menambah occupancy, itu bagus,” ucap Sri Mulyani, dikutip VOI dari laman resmi Sekretaris Kabinet, belum lama ini.

Tak hanya meningkatkan okupansi hotel, sambung Menkeu, delegasi G20 juga berbelanja yang artinya ikut menambah manfaat ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, G20 juga bisa mendongkrak sektor pariwisata di Tanah Air.

Menkeu mencontohkan, berbagai pertemuan G20 yang digelar di Bali berkontribusi ikut meningkatkan sektor pariwisata yang menjadi sektor andalan di wilayah tersebut.

“Kita mau memulihkan lagi pariwisata dengan G20. Kalau menteri keuangan dan bank sentral itu jumlah delegasinya bisa mencapai 600 (orang). Itu yang langsung, belum kemudian wartawan dan segala macam. Karena begitu melihat semua menteri-menteri keuangan negara yang penting, pasti wartawan seluruh dunia juga datang,” tutur Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto via Antara)

Selain pertemuan di bawah sherpa track dan finance track, rangkaian pertemuan G20 juga diisi dengan beragam side event yang diselenggarakan di sejumlah wilayah, seperti di Danau Toba, Labuan Bajo, Semarang, Yogyakarta, Minahasa Utara, Bandung, Makassar, hingga Manokwari.

“Kita bikin side event. Jadi perusahaan-perusahaan dari global juga datang. Ini yang menyebabkan kemudian dampak ekonomi yang positif tadi. Yang kita keluarkan untuk belanja menjadi perhelatan itu, yang masuk dan dibelanjakan oleh mereka yang datang cukup banyak,” ujar Sri Mulyani.

Sekedar informasi, periode Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Menurut Ani—sapaan akrab Menkeu—Presidensi G20 adalah momentum Indonesia untuk berperan besar dalam memimpin pemulihan ekonomi global yang tidak hanya terguncang karena pandemi tetapi juga situasi geopolitik seperti perang di Ukraina.

Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah G20 Menurut Bank Indonesia

Selain memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, Presidensi G20 juga memiliki manfaat lain bagi Indonesia.

Menurut Bank Indonesia, beberapa manfaat yang didapat Indonesia setelah memegang keketuaan G20 antara lain:

  • Presidensi G20 yang digelar di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
  • Presidensi G20 merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
  • Momentum presidensi G20 hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
  • Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
  • Presidensi G20 membuat Indonesia berkesempatan menunjukkan kepemimpinan di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global.
  • Presidensi G20 juga menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
  • Presidensi G20 Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan.
  • Presidensi G20 juga menjadi sarana untuk mempromosikan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat mengerek perekonomian Indonesia.

Demikian informasi seputar keuntungan Indonesia menjadi tuan rumah G20. Semoga bermanfaat!