Surya Paloh Didesak Umumkan Anies Jadi Capres 2024, Waketum ke NasDem Aceh: Sangat Terburu-buru
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Ketua DPP Partai Nasdem Surya Paloh di Markas NasDem pada Rabu 24 Juli 2019 (Antara-Fauzi)a

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan masih terlalu dini untuk Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh mengumumkan nama calon presiden (capres) Pilpres 2024. Menurutnya, deklarasi tidak perlu dilakukan secara buru-buru.

Ali menjawab desakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Aceh yang meminta Surya Paloh segera mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pilihan NasDem.

"Kalau (DPW Aceh) minta segera umumkan Anies Baswedan, menurut saya langkah yang sangat terburu-buru," ujar Ali saat dikonfirmasi, Selasa, 13 September.

Ali mengatakan, Surya Paloh memiliki banyak pertimbangan terkait sosok Capres 2024. Di samping aspirasi masyarakat yang dibawa DPW, kata Ali, Paloh juga harus mempertimbangkan peta koalisi.

"Karena NasDem belum memenuhi syarat untuk mencalonkan presiden seorang diri. Jadi tentunya dari tiga nama itu yang sedang kita komunikasikan dengan partai-partai koalisi," kata Ali.

Ali mengakui NasDem memang terus menggodok nama capres bersama dengan PKS dan Demokrat. Namun, NasDem juga tidak menutup kemungkinan menjalin komunikasi dengan partai lain seperti PDI Perjuangan (PDIP).

"Sehingga dalam membangun koalisi, kita tidak hanya umumkan calon presiden tapi bicarakan sebuah kesepakatan tentang syarat berkoalisi," kata Ali.

Sebelumnya, DPW Partai NasDem Aceh meminta Ketum NasDem Surya Paloh segera mengumumkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada deklarasi 10 November mendatang.

"Dari subjektivitas pandangan kami di Aceh, Anies adalah sangat tepat. Karena dalam beberapa kali komunikasi dengan kami, Anies ada komitmen besar memberikan perhatian kepada Aceh melalui NasDem," kata Ketua DPW Partai NasDem Aceh T Taufiqulhadi, Senin, 12 September.

Taufiqulhadi juga berharap, Surya Paloh segera mengukuhkan kesepakatan antara PKS dan Demokrat. Sebab masing-masing partai juga mempunyai kepentingan.

"Sebab ini menatap tujuan bersama kita yang jauh lebih besar ke depan," tandasnya.