Jakarta Kembali Tutup Sekolah Akibat Temuan Kasus COVID-19, Dinas Pendidikan Enggan Berkomentar
Ilustrasi pelajar bersekolah di tengah pandemi COVID-19. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kembali menutup sementara sekolah akibat temuan kasus COVID-19. Namun, sampai saat ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta belum mau berkomentar dan menjelaskan lebih lanjut terkait penutupan tersebut.

“Memang dari kemarin juga belum ada statement resmi dari dinas artinya kami belum bisa komentar,” kata Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah kepada wartawan, Rabu, 27 Juli.

Taga menegaskan pihaknya sampai saat ini masih melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI terkait temuan kasus COVID-19 yang menginfeksi sejumlah siswa tersebut.

“Masih rapat koordinasi terus dengan dinas kesehatan konsolidasi,” ucap Taga.

Sebagaimana diketahui, penutupan sementara sekolah akibat temuan kasus COVID-19 di Jakarta kembali dilakukan di tengah peningkatan kasus COVID-19 dunia, setelah sebelumnya melandai.

Sebelumnya, penutupan sementara sekolah sempat dilakukan Pemprov DKI Jakarta pada awal tahun 2022 mulai dari penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen hingga PTM 50 persen.

Tercatat, sekolah yang sempat ditutup sementara saat itu berjumlah 706 sekolah. Sekolah ini ditutup karena temuan kasus COVID-19 pada siswa, guru, hingga tenaga kependidikan.

Kini satu sekolah di Jakarta, yakni SMP Negeri 85 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan di-lockdown selama 10 hari sejak tanggal 18 hingga 28 Juli 2022. Camat Cilandak, Djaharuddin menjelaskan kronologi temuan kasus di sekolah tersebut.

Pada Kamis, 14 Juli 2022, terdapat laporan siswa kelas VIII B terkonfirmasi positif COVID-19. Siswa tersebut masih masuk sekolah sehari sebelumnya. Puskesmas setempat langsung melakukan penelusuran kontak.

"Tindak lanjutnya, kelas VIII B diliburkan selama 5 hari dan dilakukan tracing hari Jumat, 15 Juli 2022 di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Tracing dilakukan kepada 41 orang kontak erat," kata Djaharuddin kepada wartawan, Kamis, 21 Juli.

Kemudian, pada Senin, 18 Juli 2022, kembali ditemukan kasus COVID-19 pada siswa kelas IX F. Namun, Djaharuddin menyebut kasus ini tidak memiliki kontak dengan kasus sebelumnya.

Selanjutnya pada Selasa, 19 Juli 2022, terdapat satu kontak erat dari kasus COVID-19 siswa kelas IX F yang juga terkonfirmasi positif virus corona. Sehingga, ada 3 kasus COVID-19 yang tercatat di SMPN 85.

"Karena ditemukan kasus positif hasil dari kontak erat kasus indeks, maka telah terjadi cluster sekolah dan sekolah diliburkan selama 10 hari untuk dilakukan penyemprotan disinfektan," urai Djaharuddin.