Gua di Kawasan Hotel The Edge Pecatu Kuta ‘Disulap’ Jadi Restoran Mewah, Ini Kata BPCB Bali
FOTO: Instagram @theedgebali

Bagikan:

BADUNG - Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Bali, Ni Komang Anik Purniti mengatakan gua yang ‘disulap’ jadi restoran mewah di kawasan Hotel The Edge, Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung belum tercatat sebagai obyek diduga cagar budaya.

"Jadi memang gua ini memang belum terdaftar sebagai obyek diduga cagar budaya, sepengetahuan saya seperti itu. Sesuai Undang-Undang cagar budaya harusnya yang mencatatkan terlebih dahulu. Kalau memang itu obyek diduga cagar budaya, perlu juga dicatat oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung," kata Anik Purniti, Jumat, 15 Juli.

Pihaknya juga belum mengetahui apakah gua yang ‘disulap’ jadi restoran ini sudah pernah diteliti Balai Arkeologi Bali yang saat ini menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bali.

"Saya akan koordinasi dulu dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung. Apakah nanti dari dinas akan turun karena itu kewenangan wilayah di Badung. Nanti, kita akan bersama-sama, saya koordinasikan dulu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, video gua yang ‘disulap’ jadi restoran mewah di Badung, Bali, dibagikan di media sosial. Satpol PP pun turun langsung melakukan pengecekan.

Dari akun Twitter @BacangSpecial, gua yang ‘disulap’ jadi restoran mewah berada di bawah Hotel The Edge, Jalan Pura Goa Lempeh, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta mengaku baru mengetahui informasi gua ‘disulap’ jadi restoran mewah. Satpol PP disebut sudah mendatangi lokasi tersebut.

"Itu kemarin, Satpol PP yang di BKO (Bawah (Kendali Operasi) di kantor camat ke sana. Ternyata itu ada di halaman (Hotel The Edge) itu dari laporan yang kemarin dilaporkan kepada saya," kata Gede Arta, Jumat, 15 Juli.

Gua itu menurut camat ditemukan pihak hotel saat sedang melakukan pembangunan.

"Jadi, gua itu ada di halaman ketika ada kegiatan pembangunan di sana (dan) berlubang. Makanya setelah dilihat, di bawahnya ada gua masih dalam areal wilayah (hotel)," sambung Gede Arta.

"Tapi yang jelas itu ada di kawasan mereka dan ada di halamannya. Dulu sempat ada pembangunan tapi jebol sehingga setelah dilihat ada gua dan dimodif dijadikan restoran," lanjutnya.