Pemulung Ditemukan Tergeletak Bersimbah Darah, Saksi Sebut Gara-gara Rebutan Barang Berharga
Saksi penganiayaan menunjukan lokasi ditemukannya pemulung tergeletak bersimbah darah/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria yang ditemukan tergeletak bersimbah darah di trotoar Jalan Gatot Soebroto, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Pria itu diduga korban penganiayaan yang dilakukan rekan seprofesinya, pemulung.

Ketua RW Kuningan Barat Eddy Latuheru (68) mengatakan pemulung itu ditemukan oleh driver ojek online (Ojol) pada Selasa, 5 Juli, sekiranya malam hari.

Berdasarkan keterangan driver ojol, korban sempat dihajar dengan besi oleh pelaku hingga tergeletak di jalan.

"Saat itu, sang driver sempat melihat ada pemulung lain yang sempat menghantam korban menggunakan besi. Karena saat kami cari batu coneblock di sekitar sini, nggak ada," kata Eddy saat ditemui di lokasi, Rabu, 6 Juli.

Edy melanjutkan, korban ditemukan sudah dalam kondisi luka parah. Kata dia, darah terlihat berlumuran di wajahnya.

"Kondisi dia hidup, nggak mati. Waktu diangkat ke ambulans masih hidup, cuma emang dia nggak bisa ngeliat karena matanya bengkak," papar Eddy.

Ia mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya insiden tersebut. Namun, berdasarkan keterangan yang ia ketahui ada dua versi yakni gara-gara wanita dan barang berharga.

Saksi menambahkan, dalam insiden itu, ia menduga ada dua orang yang menganiaya korban hingga bersimbah darah tersebut.

"Kalau menurut tukang ojek itu ada orang yang menghantam. (Penyebab) Kemungkinan ada dua versi apa gara-gara cewek apa ngambil barang orang. Karena dia mempertahankan gerobaknya. Tapi saya tanya lagi tukang ojeknya dia langsung pergi," sebutnya.

Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Mampang AKP Budi Laksono mengakui dirinya belum mengetahui soal insiden tersebut. Kendati demikian ia mengatakan pihaknya bakal menyelidiki soal pria bersimbah darah tersebut.

"Saya cek dulu, saya baru monitor," tutupnya

Caption: Ketua RW setempat menunjukkan lokasi pria bersimbay darah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Juli/VOI/Jehan