Demo Tolak UU Cipta Kerja, Buruh Bawa Karangan Bunga Dukacita 'Matinya Nurani Wakil Rakyat'
Karangan bunga dukacita di aksi demo tolak UU Cipta Kerja, Senin 2 November (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) membawa karangan bunga dukacita dalam aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Karangan bunga ini dipasang di depan pintu masuk gedung Indosat Ooredo yang ada di kawasan Patung Kuda. Melalui karangan duka cita tersebut, buruh menyampaikan kritik mereka kepada pemerintah dan DPR terkait disahkannya UU Cipta Kerja yang disahkan pada Senin, 5 Oktober.

"Turut berduka cita atas matinya nurani dan jiwa kebangsaan para wakil rakyat dan penguasa," demikian tertulis di sebuah pita yang ada pada karangan bunga tersebut seperti dilihat VOI, Senin, 2 November.

Karangan bunga dukacita ini juga disertai lembaran poster lain seperti penolakan terhadap upah murah, sistem kontrak, kerja alih daya (outsourcing), dan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Buruh bukanlah tumbal investasi. Terbitkan Perppu segera cabut Omnibus Law," tulis salah satu poster tersebut.

Karangan bunga ini menarik perhatian para buruh yang berdemonstrasi. Beberapa ada yang berfoto di depannya menggunakan telepon selular milik mereka.

Dalam demonstrasi kali ini, buruh menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan kenaikan upah minimum tahun 2021. 

Karangan bunga di tengah demo tolak UU Cipta Kerja (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Selain itu, Presiden KSPI Said Iqbal dan Presiden KSPSI Andi Gani mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar dapat membatalkan undang-undang tersebut.

Jika ke depan tuntutan mereka tak dilaksanakan, buruh dari dua organisasi ini akan siap melaksanakan mogok nasional.

Demo buruh tolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Jakarta (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Adapun kondisi terkini di lokasi demonstrasi buruh yang terpusat di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pukul 13.55 WIB massa aksi masih menunggu Said Iqbal dan Andi Gani kembali dari Mahkamah Konstitusi. 

Para buruh beberapa ada yang tengah beristirahat, sementara seorang orator dari atas mobil komando meminta para buruh yang hadir tetap bersemangat melaksanakan aksi pada hari ini.