Bukan soal <i>Power</i>, Sekjen NasDem Ungkap Alasan Surya Paloh Kerap Didatangi Ketum Parpol Lain
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu, 22 Juni. FOTO: Nailin In Saroh/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Elite Partai NasDem juga dijadwalkan akan menerima kunjungan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) besok. 

Kunjungan AHY ke NasDem ini merupakan pertemuan lanjutan setelah sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) datang langsung menemui Surya Paloh. 

Jauh sebelum PKS dan Demokrat menyambangi kantor DPP NasDem, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra sudah lebih dulu sowan ke Surya Paloh. 

Kesemuanya, disebut-sebut membahas peluang koalisi untuk Pilpres 2024 dengan partai yang diketuai Surya Paloh itu. Padahal, menurut survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Partai NasDem hanya 4,1 persen.  

Rentetan pertemuan tersebut seolah menunjukkan Surya Paloh bagaikan magnet bagi partai politik lain. Lantas, mengapa para Ketum parpol rela bertandang ke markas NasDem? Sebegitu powerkah Surya Paloh? 

Menanggapi pertanyaan ini, Sekjen NasDem Johnny G Plate, mengungkap ada sejumlah alasan mengapa para Ketum parpol kerap datang ke Surya Paloh. 

Pertama, Surya Paloh tak mencalonkan diri di Pilpres 2024. Kedua, Surya Paloh berperan sebagai perekat yang tak suka menyulut konflik.

"Ada faktor penting Ketum NasDem ini (didatangi partai lain), ia tidak mencalonkan sebagai capres dan cawapres, tidak juga anggota kabinet. Posisinya yang non-konflik menjadi perekat sehingga diskusi lebih fair dan terbuka serta terus terang," ujar Johnny G Plate di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni. 

Ketum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu, 1 Juni. FOTO: Nailin In Saroh/VOI

Bahkan kata Menkominfo itu, hingga saat ini Surya Paloh masih konsisten menjadi tokoh yang netral. Sehingga Johnny menilai wajar apabila Surya Paloh lebih sering didatangi para petinggi parpol. 

"Apalagi platform yang dibangun dalam pembangunan NasDem selalu konsisten tak pernah berubah," katanya.  

Selain itu, Johnny mengatakan NasDem dan Surya Paloh juga memiliki track record yang baik. Misalnya, saat ikut memenangkan Jokowi-Ma'ruf pada 2019 lalu.

"Walaupun Bang Surya jauh sebelum itu bersama SBY sudah bersama-sama juga menyiapkan calon pemimpin nasional. Demikian tahun 2019 bersama PDIP dan rekan koalisi juga berhasil memenangkan Pak Jokowi dan kiai Ma'ruf sebagai presiden," jelasnya.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar (kiri) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis, 10 Maret. FOTO: Nailin In Saroh/VOI

Menurut Johnny, pengalaman Surya Paloh sama berdiskusi dan menjadi perekat para tokoh bisa menghadirkan calon pemimpin yang terbaik bagi Indonesia di masa depan. 

"Pengalaman-pengalaman ini bisa menjadi masukan dalam diskusi dalam rangka untuk menghasilkan kepala pemerintahan atau presiden Indonesia pada periode berikutnya dengan tantangan yang luar biasa," tambah Johnny.