KM Sirimau Kandas di NTT Angkut 784 Penumpang, Kemenhub dan Pelni Bantu Evakuasi
KM Sirimau yang kandas lantas menabrak karang di Perairan Ile Ape, NTT. (dok PT Pelni)

Bagikan:

NTT - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mengerahkan Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 108 untuk membantu proses evakuasi penumpang KM Sirimau yang kandas lantas menabrak karang di Perairan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

KM Sabuk Nusantara 108 merupakan bagian Quick Response Team (QRT) yang diterjunkan Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut lewat Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Lewoleba dan PT Pelni.

"Melalui UPP Lewoleba dan PT Pelni serta Basarnas Lewoleba telah bergerak cepat melakukan penanganan kandas sesuai prosedur Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) Kapal dan tidak ditemukan adanya kebocoran kapal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Mugen S. Sartoto dalam keterangan tertulisnya, Kamis 19 Mei.

Dia menuturkan, kapal KM Sirimau milik PT Pelni kandas di Perairan Desa Palilolon, dalam perjalanan dari Pelabuhan Lewoleba menuju Pelabuhan Maumere. KM Sirimau membawa penumpang sebanyak 784 orang.

Jarak antara lokasi kandasnya kapal tersebut dengan Pelabuhan Lewoleba 8,9 NM atau +/- 16,56 km atau +/- 1 jam.

Mugen menyampaikan seluruh penumpang kapal KM Sirimau dipastikan dalam kondisi selamat. Dia bilang upaya lepas kandas kapal KM Sirimau telah dilakukan pada saat kondisi pasang tertinggi yaitu hari Rabu, 18 Mei, pukul 01.00 sampai dengan 02.00 WITA.

Dia menambahkan, saat kondisi pasang tertinggi kedua terjadi pada hari yang sama pukul 12.00 sampai 13.00 WITA, lepas landas belum membuahkan hasil.

"Kami mendapatkan laporan upaya olah gerak agar lepas kandas belum membuahkan hasil, kami segera meminta PT. Pelni melakukan evakuasi penumpang yang masih di atas kapal dan membawa ke pelabuhan terdekat (Lewoleba) untuk diangkut dengan Kapal PELNI lainnya, dengan jaminan akomodasi dan makanan selama masa tunggu dan meneruskan perjalanan hingga ke tempat tujuan, sepenuhnya menjadi tanggungjawab PELNI," ujar Mugen.

Sementara itu, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas kejadian ini.

"Saat ini kami sedang terus berupaya agar KM Sirimau dapat lepas kandas. Upaya awal kami dengan memperbantukan KM Gandha Nusantara 14 pada Rabu 18 Mei, saat pasang tertinggi belum berhasil melepaskan kandasnya KM Sirimau," tuturnya.

"Kami kembali memperbantukan KM Sabuk Nusantara 108 guna membantu proses evakuasi penumpang KM Sirimau menuju pelabuhan selanjutnya dengan berkoordinasi kepada sejumlah pihak kepelabuhanan. Selanjutnya 784 penumpang KM Sirimau akan melanjutkan perjalanan dengan KM Sabuk Nusantara 108," tambahnya.

Untuk sementara waktu, KM Sabuk Nusantara 108 akan melayani rute KM Sirimau hingga kapal berhasil dikeluarkan dari posisi kandas dan siap dioperasikan kembali. Adapun rute KM Sabuk Nusantara 108 yang diperbantukan untuk mengevakuasi penumpang KM Sirimau yaitu

Kupang-Lewoleba-Maumere-Mananga-Lewoleba-Balauring-Balanusa-Kalabahi.

"Kepada penumpang yang terdampak akibat kandasnya KM Sirimau, kami memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan seluruh penumpang selama masa tunggu evakuasi. Seluruh penumpang pun dalam keadaan sehat dan selamat," katanya.

KM Sirimau merupakan salah satu kapal PELNI yang memiliki kapasitas 1.000 pax dengan rute Kupang-Lewoleba-Maumere-Baubau-Wanci-Namrole-Ambon-Sorong-Manokwari-Sorong-Ambin-Wanci-Baubau-Maumere-Lewoleba-Kupang.