BMKG Prakirakan NTT akan Dilanda Hujan Rendah Pada Mei
Ilustrasi - Air tampungan di waduk yang berada di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, berkurang saat musim kemarau. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Bagikan:

KUPANG - Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan umumnya wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengalami curah hujan rendah pada Dasarian (10 hari) II Mei 2022.

"Berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan Dasarian II Mei 2022 diprakirakan pada umumnya akan mengalami curah hujan rendah (0-50 mili meter)," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca di wilayah NTT pada Dasarian II Mei 2022.

Rahmattulloh menjelaskan pada Dasarian I umumnya wilayah NTT juga mengalami curah hujan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, yang mengalami curah hujan kategori tinggi (151-300 mili meter).

Kondisi curah hujan yang rendah ini menunjukkan wilayah NTT mulai berada di musim kemarau sehingga perlu kewaspadaan terhadap dampak kekeringan.

Masyarakat di wilayah yang masih mengalami Hari Hujan (HH), kata dia perlu memanfaatkannya dengan menampung air hujan agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama kemarau.

"Curah hujan yang tersisa ini dapat ditampung sebanyak mungkin agar bisa dimanfaatkan menghadapi ancaman kekeringan akibat kemarau," katanya.

Di sisi lain, ancaman angin kencang yang bersifat kering di musim kemarau juga perlu diwaspadai karena berpotensi memicu meluasnya kebakaran hutan dan lahan.

Rahmattulloh menambahkan masyarakat juga perlu terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG sehingga bisa melakukan langkah antisipasi dampak bencana hidrometeorologi.