Belasan Rumah di Umbulharjo, Yogyakarta Rusak Diterpa Angin Kencang dan Hujan Lebat
Rumah rusak di Kelurahan Semaki Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta akibat hujan disertai angin kencang, Kamis (5/5/2022) (Antara/BPBD Kota Yogyakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Angin kencang disertai hujan lebat menyebabkan belasan rumah mengalami kerusakan pada atap dan tercatat satu rumah roboh serta sejumlah pohon tumbang di wilayah Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta, Kamis sore.

“Hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB yang menyebabkan beberapa kerusakan seperti atap rumah terbang, ada juga rumah yang roboh serta pohon tumbang. Sebagian besar kerusakan adalah atap rumah terbang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, kebutuhan utama untuk penanganan awal terhadap kerusakan yang disebabkan bencana hidrometeorologi tersebut adalah terpal untuk menutupi kerusakan pada atap.

Meskipun demikian, Nur Hidayat memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.

“Warga yang rumahnya mengalami kerusakan cukup berat, untuk sementara mengungsi ke rumah saudara mereka,” katanya kepada Antara.

BPBD Kota Yogyakarta mencatat satu rumah semi permanen yang berada di Miliran roboh.

Sedangkan untuk pohon yang tumbang dan menutup akses jalan, lanjut Nur, langsung ditangani oleh petugas sehingga tidak terlalu lama mengganggu arus lalu lintas.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai perubahan cuaca secara mendadak karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Sementara itu, Camat Umbulharjo Rajwan Taufik mengatakan langsung melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Yogyakarta dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk penanganan kerusakan akibat angin kencang di wilayahnya.

“Sebelumnya, tindakan awal juga sudah dilakukan langsung oleh warga dan aparat kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang ada di wilayah setempat,” katanya.

Berdasarkan perkiraan BMKG, awal musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi pada Mei dengan puncak musim kemarau terjadi pada Juli dan Agustus dengan sifat hujan selama kemarau pada umumnya di atas normal kecuali untuk beberapa wilayah tertentu seperti Sleman bagian timur dan selatan, Bantul bagian timur dan Gunung Kidul bagian utara diperkirakan hujan bersifat normal.