Vaksinasi Penguat di Bandung 24 Persen Pada Pekan Pertama Ramadan, Dinkes Belum Puas Kejar Target Sesuai Permintaan Jokowi
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Bagikan:

BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat mencatat hingga pekan pertama Ramadan 2022, vaksinasi penguat di daerah itu mencapai 24,6 persen dari 1,9 juta orang yang menjadi target vaksinasi.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengatakan, meski sudah ada 480.117 orang mendapat vaksin penguat, angka tersebut masih belum memenuhi jumlah yang ditargetkan presiden sebesar 30 persen.

"Sudah terbukti vaksinasi bisa mencegah beratnya penyakit. Kebanyakan atau di atas 70 persen pasien COVID-19 yang meninggal di Kota Bandung belum divaksinasi dan memiliki penyakit penyerta," kata Rosye di Bandung, Antara, Kamis, 7 April.

Saat ini tercatat ada 1.475 orang yang meninggal akibat COVID-19 di Kota Bandung. Namun, angka kematian itu lebih banyak disumbang saat penyebaran kasus varian delta pada pertengahan 2021.

Selain vaksinasi, aspek lain yang perlu diperhatikan untuk mencegah dari paparan COVID-19, kata Rosye, yaitu menjaga daya tahan tubuh. Caranya, dengan memperhatikan pola makan dan hidup sehat.

Data terbaru konfirmasi aktif COVID-19 di Kota Bandung terus melandai selama sepekan Ramadan ini. Menurutnya, sejak 31 Maret 2022, pertambahan konfirmasi aktif per hari sudah di bawah 100 kasus.

"Walaupun naik turun kasusnya, dari 30 jadi 60. Lalu, esoknya turun lagi ke 40. Mudah-mudahkan saja terus membaik ya," katanya.

Meski fluktuatif, katanya, kasus cenderung turun signifikan jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya.

"Pekan ini, selama Ramadhan ,baru ada 628 kasus aktif, tapi ini belum selesai ya. Perhitungan saya biasanya dari Senin-Minggu. Mudah-mudahan lebih sedikit dibanding dengan pekan sebelumnya," kata dia.