Presiden Jokowi Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Picu Krisis Pengungsi Terburuk Sepanjang Sejarah
Presiden Jokowi. (Twitter/@jokowi)

Bagikan:

DENPASAR – Presiden Joko Widodo alias Jokowi khawatir invasi Rusia ke Ukraina memicu kriris pengungsi terburuk sepanjang sejarah.

Diketahui, serangan Rusia menyebabkan jutaan warga Ukraina harus mengungsi ke negara lain.

Menurut Jokowi, apabila ketegangan militer di Ukraina terus berlanjut, akan timbul masalah kemanusiaan yang lebih besar.

"Menurut UNHCR, sudah 1,2 juta orang harus mengungsi ke negara lain karena perang di Ukraina. Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi “krisis pengungsi terbesar sepanjang abad”. Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi," kata Jokowi melalui akun Twitter pribadinya, @jokowi.

Jokowi memandang, jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil dan makin tingginya angka pengungsi akibat dari gagalnya kesepakatan gencatan senjata.

"Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusian di Ukraina," ujarnya.

Perang bukan solusi untuk menyelesaikan konflik 

Menurutnya, perang bukanlah sebuah solusi. Ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan konflik yang terjadi tanpa menonjolkan ego dan kekuasaan suatu negara di dunia.

"Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan, dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan," tuturnya.

Seperti diketahui, Rusia memutuskan melakukan invasi ke Ukrania pada 24 Februari. Eskalasi konflik dimulai ketika sejumlah kota di Ukrania termasuk Odessa, Kyiv, Kharkiv dan Mariupol dihantam ledakan militer Rusia.

Hingga saat ini konflik di Ukrania masih memanas. Terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin merilis sejumlah nama negara yang dianggap berseberangan dengan Rusia dalam invasi ke Ukrania.

Artikel ini telah tayang dengan judul 1,2 Juta Warga Ukrania Mengungsi, Jokowi Khawatir Terjadi Krisis Terburuk Pengungsi Sepanjang Sejarah.

Selain informasi soal invasi Rusia ke Ukraina, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.