Infeksi Varian Omicron Melonjak, Israel Harapkan Kekebalan Kelompok Segera Terbentuk
Seorang petugas kesehatan melakukan test COVID-19 kepada seorang anak balita di Tel Aviv, Israel, 8 Juli 2021. (foto: dok. Antara )

Bagikan:

JAKARTA – Omicron, varian virus corona yang sangat mudah menular, telah menimbulkan gelombang baru COVID-19 di seluruh dunia. Beberapa pekan terakhir, angka kasus infeksi di dunia telah mencapai rekor. Rata-rata sekitar satu juta kasus muncul setiap hari antara 24-30 Desember, menurut data Reuters.

Akan tetapi,  angka kematian akibat Omicron tidak meningkat seperti itu sehingga membawa harapan bahwa varian baru tersebut tidak terlalu mengancam nyawa.

Bahkan kenaikan tingkat infeksi varian Omicron bisa membuat masyarakat di Israel mencapai kekebalan kelompok, kata pejabat tinggi badan kesehatan negara itu, Minggu, 2 Desember pada saat kasus harian merangkak naik.

Hingga akhir Desember lalu, pemerintah Israel mengklaim bahwa mereka cukup mampu mencegah penyebaran Omicron. Namun karena kasus penularan saat ini semakin cepat meningkat, jumlah kasus harian diperkirakan akan mencapai rekor dalam tiga pekan mendatang.

Perkembangan itu, kata direktur jenderal kementerian kesehatan, Nachman Ash, justru bisa membentuk kekebalan kelompok.

"Jumlahnya dalam keadaan sangat tinggi untuk bisa mencapai kekebalan kelompok. Ini memungkinkan, tapi kita tidak ingin mencapainya melalui banyaknya kasus infeksi, kita ingin (kekebalan) terjadi karena banyak orang sudah divaksin," ujar Ash, yang juga dikutip Antara.

Sementara itu, kepala gugus tugas virus corona pada Kemenkes Israel, Salman Zarka, mengatakan kekebalan kelompok masih jauh untuk dipastikan bisa terbentuk.

"Kita harus sangat berhati-hati soal ini, terutama mengingat pengalaman yang kita dapat selama dua tahun terakhir ini bahwa orang-orang yang sudah sembuh (dari virus corona) bisa terinfeksi lagi," kata Zarka kepada Ynet TV.

Sekitar 60 persen dari 9,4 juta penduduk Israel saat ini sudah mendapat dosis penuh vaksin. Sebagian besar mereka mendapatkan vaksin buatan Pfizer/BioNTech, menurut kementerian kesehatan.

Orang-orang yang sudah divaksin itu berarti sudah mendapatkan tiga atau dua dosis. Namun, ratusan ribu warga yang memenuhi syarat belum disuntik dosis ketiga.

Israel sejauh ini mencatatkan total sekitar 1,3 juta kasus virus corona sejak pandemi mulai muncul. Dalam 10 hari belakangan ini, infeksi harian bertambah empat kali lipat. Kasus-kasus parah juga bertambah namun peningkatannya jauh lebih kecil, yakni dari 80 orang menjadi 100 orang.

Karena melihat tingkat morbiditas yang parah, Dirjen Nachman Ash sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan pemberian dosis keempat vaksin pada warga berusia di atas 60 tahun.

Pekan lalu, persetujuan sudah dikeluarkan bagi pemberian dosis keempat pada para warga yang tinggal di panti wreda serta orang-orang yang kekebalan tubuhnya lemah.