Jangan Remehkan Omicron Meski Tak Punya Gejala Ringan, Kecepatan Penularannya Bisa Bikin Tekanan Tinggi ke Rumah Sakit
Photo by Vladimir Fedotov on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Banyak para pakar sepakat kalau varian Omicron tidak seberbahaya varian Delta. Namun mengganggap remeh varian ini adalah awal mula dari segala petaka.

WHO sudah wanti-wanti kalau varian virus corona Omicron menyebar pada tingkat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan bisa jadi sudah ada di sebagian besar negara.

Penemuan Omicron pertama kali diumumkan pada November oleh para ilmuwan di Afrika Selatan, yang pertama mengalami lonjakan COVID-19 yang didorong oleh varian baru.

"Tujuh puluh tujuh negara sekarang telah melaporkan kasus Omicron, dan kenyataannya Omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

kepada wartawan saat konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Omicron menyebar dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat dengan varian sebelumnya," lanjut Tedros lagi.

Dia miris bahwa banyak orang yang jadi tidak mawas diri dan mengganggap Omicron sebagai varian ringan.

“Bahkan jika Omicron memang menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, jumlah kasus yang banyak sekali lagi dapat membanjiri sistem kesehatan yang tidak siap," kata dia khawatir.

Satu orang meninggal di Inggris setelah tertular varian Omicron virus corona, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Hari Senin, kematian pertama yang dikonfirmasi publik secara global akibat varian yang menyebar sangat cepat.

Sejak kasus varian Omicron pertama terdeteksi pada 27 November di Inggris, PM Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat. Pada Hari Minggu Ia memperingatkan, varian tersebut dapat mengatasi pertahanan kekebalan dari mereka yang diinokulasi dengan dua suntikan vaksin.

Inggris tidak memberikan rincian tentang kematian selain orang yang telah didiagnosis di rumah sakit. Tidak jelas apakah pasien telah divaksinasi atau memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya.

Kematian akibat Omicron mungkin terjadi di negara lain tetapi belum ada yang dikonfirmasi secara publik di luar Inggris.