DENPASAR – Aktivitas bercinta yang dilakukan secara rutin disebut bisa bisa berdampak besar pada kebahagiaan pernikahan. Hal tersebut dikarenakan baik pria maupun wanita akan mendapatkan kepuasan dari segi jasmani dan rohani setelah melakukan hubungan seks.
Lantas, benarkah rutin bercinta jadi kunci kebahagiaan pasangan?
Menurut Isadora Alman, M.F.T seorang terapis seks, aktivitas seksual bukan ukuran bahagia tidaknya pasangan suami istri. Dikatakan Alman, ada hal lain yang menentukan kebahagiaan pasangan.
BACA JUGA:
Berdasarkan pengalaman beberapa klien Alman. Bahwa seks bukan ukuran satu-satunya dari kebahagiaan kehidupan berpasangan.
Dikutip VOI dari Psychology Today, Selasa, 30 November, menurut Alman, hubungan yang baik dan saling melengkapi kebutuhan masing-masing membuat relasi lebih langgeng.
Tambah Alman lagi, ‘berteman’ dengan pasangan lebih menyenangkan. Teman baik Alman juga merasa bahagia dengan pasangan lamanya. Mereka tidak dapat melakukan hubungan seksual, tetap bertengkar, pernah merasa terasing, tetapi mereka dapat duduk mesra berdua di sofa. Keduanya saling menyentuh dan saling memandang untuk konfirmasi kehangatan dalam hubungan mereka.
“Mereka sangat terhubung secara emosional, bahkan secara fisik,” tutur Alman.
Hubungan tanpa bercinta seperti hubungan yang suci, tetapi bukan hal tersebut yang ingin ditekankan oleh Alman. Yang ia garis bawahi adalah ada hubungan yang hangat dan memuaskan yang tersedia di antara dua orang di mana tidak ada seks, tetapi ada sesuatu yang membara dan menyatukan mereka.
Saran Alman, jangan mengecualikan seseorang atau pasangan Anda dengan ukuran keintiman. Hubungan yang dijalin tanpa pernah menyerah jelas membuat pasangan lebih bahagia.
Dalam tulisan Alman sebelumnya, ia menyatakan bahwa lebih dari 10 persen pasangan berkomitmen jarang bercinta atau tidak sama sekali tetapi menganggap diri mereka berada dalam hubungan yang bahagia. Saat bersama pasangan, seks bersama pasangan adalah kenikmatan tubuh dengan tujuan orgasme. Tetapi keintiman, jauh lebih sulit untuk dicapai daripada sekedar memuaskan diri di ranjang.
Keintiman, menurut Alman, melibatkan diri Anda dan pasangan untuk saling mengenal. Mulai dari mengenali harapan, keinginan, ketakutan, hingga kelemahan. Tidak hanya mengenal, tetapi juga menerima orang lain –khususnya pasangan Anda- di dalam dan luar.
Artikel ini telah tayang dengan judul Apakah Pasangan Bahagia Sering Bercinta? Ini Jawaban Menurut Ahli.
Selain informasi soal kunci kebahagiaan pasangan, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di bali.voi.id. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!