Varian Omicron Muncul, Bali Makin Terdampak
Gubernur Bali Wayan Koster/DOK Pemprov Bali

Bagikan:

DENPASAR - Varian COVID-19 Omicron membuat Bali makin terdampak. Pemerintah pusat kini memberlakukan masa karantina 7 hari bagi pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia. Sedangkan pelaku perjalanan dari 11 negara termasuk Afrika Selatan dilarang masuk.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan upaya pemulihan ekonomi pariwisata tetap dilakukan. Tapi Pemprov Bali menyadari kondisi terbaru dari virus corona memberikan dampak baru. 

"Nampaknya kita masih harus bersabar, tadinya kita sudah membuka wisata mancanegara pada tanggal 14 Oktober yang lalu. Tapi dinamika COVID-19 di luar negeri malah berkembang pada gelombang 3 gelombang 4. Sekarang muncul varian baru varian Omnicron dari Afrika Selatan," kata Koster dalam rapat paripurna di gedung DPRD Bali, Senin, 29 November. 

Koster di hadapan anggota dewan mengatakan, varian Omicron sudah ditemukan di sejumlah negara termasuk Australia. Pemprov Bali sudah berkoordinasi dengan Menlu Retno Marsudi soal pengetatan pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia. 

"Rupanya sudah masuk ke Australia (varian baru). Kemarin, saya dapat WA dari Australia. sudah masuk ke situ, kemarin malam saya komunikasi dengan Ibu Menlu akan melakukan pengetatan perjalanan luar negeri bagi negara-negara yang sudah ada varian baru ini," imbuhnya.

Karenanya, Koster meminta masyarakat Bali tetap bersabar karena wisatawan asing belum masuk ke Pulau Dewata.

"Jadi rupanya kita harus bersabar dulu terhadap wisatawan mancanegara ini karena pemerintah pusat akan melakukan pengetatan kembali berkaitan dengan munculnya varian baru ini. Katanya, itu lebih berbahaya daripada varian delta," sambung Koster.

Pengetatan pintu masuk dari perjalanan internasional disebut Koster upaya pemerintah menjaga agar varian Omicron tak masuk ke Indonesia. 

"Karena itu, Bapak Presiden betul-betul menjaga kesehatan masyarakat di Indonesia dan Bali khususnya. Supaya, tidak terjadi kontraproduktif dengan pencapaian yang sudah baik, yang kita lalui saat ini," ujarnya.

"Mudah-mudahan jangan sampai masuk Indonesia dan jangan masuk Bali sehingga paling tidak wisatawan domestiknya yang sekarang sudah mulai menggeliat itu, bisa dijaga. Bahkan kita dorong terus ke depan sebagai bagian secara bertahap pemulihan ekonomi melalui pariwisata di Bali," sambung Koster.