DENPASAR – Nelayan pembudidaya ikan nila pola jaring apung di kawasan Danau Batur, Kintamani, Bangli mendapat sumbangan paket sembako dari aparatur sipil negara (ASN) setempat.
Bantuan paket sembako diberikan langsung oleh Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar pada Senin, 26 Juli.
BACA JUGA:
Nelayan Danau Batur alami kerugian besar
Bantuan itu diberikan karena sebelumnya nelayan setempat mengalami kerugian besar setelah ribuan ikan di jaring apung mati mendadak akibat keracunan semburan belerang dari dasar danau.
"Paket bantuan sembako ini adalah hasil gotong royong dari seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Bangli. Bantuan paket sembako ini tujuannya mengurangi beban masyarakat yang saat pandemi ini mengalami kerugian usaha," kata Wakil Bupati, usai menyerahkan bantuan di Bangli dikutip Antara, Senin, 26 Juli.
Saat menyerahkan bantuan Wabup Bangli didampingi I Wayan Sarma, Kadis PKP (Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan) Bangli.
Para pembudidaya ikan nila, atau dikenal masyarakat Bangli sebagai ikan mujair, selama ini memasok bahan baku untuk makanan khas Bali, ikan Mujair Nyat-Nyat yang sangat populer karena diolah menggunakan rempah-rempah lokal.
Menurut laporan sudah lebih 70 ton ikan di Danau Batur mati sehingga Pemerintah Bangli memberikan paket sembako ini untuk meringankan beban kebutuhan pembudidaya ikan ini.
Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan jumlah warga pembudidaya ikan yang terdampak semburan belerang di kawasan Danau Batur berjumlah 331 orang.
"Kita tahu bahwa di Danau Batur saat ini terjadi musibah semburan belerang, yang banyak memakan korban kematian ikan-ikan mujair. Sudah kena musibah pandemi COVID-19 kini ditambah dengan semburan belerang, sehingga kesulitan masyarakat ini menjadi bertumpuk-tumpuk," kata Wayan Sarma.
Artikel ini telah tayang dengan judul 70 Ton Ikan Mati di Danau Batur Gara-gara Semburan Belerang, Wabup Bangli Bagikan Sembako ke Nelayan.
Selain informasi soal nelayan di Danau Batur dapat sumbangan sembako dari ASN, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!