Heboh! Pedagang Bakso Temukan Bayi di Semak-semak Tukad Panjer-Denpasar
Bayi yang ditemukan pedagang bakso di semak-semak Tukad Panjer-Denpasar. (IST).

Bagikan:

DENPASAR – Seorang pedagang bakso bernama Misnawi, menemukan bayi berjenis kelamin laki-laki di semak-semak di Jalan Tukad Pancoran IV, Denpasar Selatan, Bali.

“Bayi, ditemukan dalam keadaan masih hidup dan berjenis kelamin laki-laki. Perkiraan bidan yang sempat merawat sementara dugaan bayi itu sudah berumur tiga hari atau lebih dari kelahirannya,” ujar Kapolsek Denpasar Selatan AKP I Gede Sudyatmaja, Senin, 28 Juni malam.

Kronologi penemuan bayi di semak-semak

Kronologi penemuan bayi bermula saat Misnawi mendengar tangisan bayi dari arah semak-semak.

"Selanjutnya, secara bersama-sama mengecek kembali ke tempat kejadian perkara, kemudian bayi tersebut diambil oleh tukang laundry untuk dibawa ke seorang bidan di Jalan Tukad Melangit (Denpasar) guna mendapat pertolongan," imbuh AKP Sudyatmaja.

Sementara saksi lainnya mengaku mendengar suara bayi pada Minggu, 27 Juni. Tapi dia tak menghiraukannya karena mengira bayi yang tinggal di perumahan.  

"Dengan kejadian penemuan bayi tersebut, saksi menduga suara bayi yang sempat didengar kemarin malam adalah bayi tersebut,” ujar AKP Sudyatmaja.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan dan dibersihkan, bayi malang itu dirawat di RSUP Sanglah Denpasar.

"Mengingat kondisi bayi sangat lemah, dan saat ini bayi dirawat di Rumah Sakit Sanglah," kata dia.

Bayi ini disebut saksi lainnya mengalami luka lecet di perut, kaki hingga pelipis wajah.

"Sesuai keterangan para saksi, kuat dugaan bahwa pembuangan bayi tersebut sudah sejak kemarin. Kemungkinan, pelaku sengaja membuang bayi yang tidak berdosa tersebut untuk menghilangkan aib dari hasil hubungan gelap," ujar AKP Sudyatmaja.

Artikel ini telah tayang dengan judul Tega Benar, Bayi ini Dibuang di Semak-semak Tukad Pancoran Denpasar.

Selain informasi soal pedagang bakso temukan bayi di semak-semak Tukad Panjer-Denpasar, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!