JAKARTA – Bank Sentral China, People’s Bank of China (PBOC) mengeluarkan perintah kepada lembaga keuangan agar menghentikan dukungannya terhadap transaksi mata uang kripto. Sentimen negatif dari PBOC tersebut membuat pasar uang kripto terkontraksi.
Melansir CoinDesk, bank di China dilarang untuk memfasilitasi perdagangan, kliring, dan transaksi mata uang kripto.
BACA JUGA:
Keputusan itu langsung membuat harga mata uang kripto anjlok. Perlawanan China terhadap cryptocurrency semakin keras. Sebelumnya, mereka juga memblokir seluruh akun di media sosial Weibo yang membahas mata uang kripto.
Harga Bitcoin Cs terjun bebas
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sebesar 21,09 persen, sedangkan Ethereum (ETH) anjlok 24,39 persen dalam satu pekan terakhir. Saat berita ini dutulis, harga BTC menyentuh level Rp464 juta. Sementara ETH berada di harga Rp27 juta pada Senin 21 Juni.
Sentimen negatif dari pemerintah China tersebut muncul setelah PBOC berkonsultasi dengan sejumlah bank seperti Industrial and Commercial Bank of China, Construction, Agricurtural Bank of China, Industrial Bank, Postal Saving Bank, dan Alipay Network Technology terkait mata uang kripto.
PBOC menilai transaksi mata uang kripto sebagai masalah utama dalam hal pencucian uang. Mereka juga menyebut uang kripto sebagai ancaman bagi perekonomian dan keuangan negara.
Oleh sebab itu, lembaga keuangan dan pihak perbankan menyepakati langkah-langkah yang dilakukan oleh PBOC. Pihak perbankan China juga berencana melarang segala bisnis yang berkaitan dengan kripto.
Sebelumnya, pemerintah China juga melarang keras penambangan kripto di Sichuan yang merupakan kawasan mining Bitcoin. Padahal, penambangan tersebut terbilang ramah lingkungan karena menggunakan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.
Artikel ini telah tayang dengan judul Lagi-Lagi Bank Sentral China Bikin Market Kripto Crash.
Selain informasi soal harga Bitcoin, simak perkembangan situasi terkini hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!