DENPASAR – Pasangan jangka panjang atau pasangan yang langgeng tahu betul bahwa aktivitas bercinta berperan dalam meningkatkan kehangatan hubungan. Namun, tidak setiap pasangan mengerti bahwa orgasme bukan kunci untuk mendapatkan hubungan yang romantis bersama pasangan.
BACA JUGA:
Melansir tulisan Aaron Ben-Zeév, Ph.D., profesor filsafat dan penulis The Arc of Love: How Our Romantic Lives Change Over Time, ada hal yang lebih penting daripada orgasme, yakni sexual afterglow. Apa itu?
Mengenal sexual afterglow
Ben-Zeév menyebut sexual afterglow sebagai perasaan baik yang bertahan setelah pengalaman menyenangkan dari seks.
Perasaan baik tersebut semacam pancaran instens yang menarik dan menular. Dilansir Psychology Today, Minggu, 20 Juni, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sexual afterglow menentukan bagaimana perasaan orang tentang pasangan seksual mereka.
Sexual afterglow atau perasaan senang dalam sesi seks kurang intens daripada orgasme, tetapi perannya lebih besar dalam kepuasan romantis yang bertahan lama.
Setelah atau selama berhubungan seks dengan pasangan, perasaan bahagia yang lebih kuat dilaporkan memiliki tingkat kepuasan pernikahan lebih tinggi. Apa yang termasuk dari sexual afterglow?
Seorang wanita yang telah bercerai dengan pasangannya mengatakan bahwa suaminya terputus secara emosional saat dia ejakulasi.
“Ia meninggalkan saya secara emosional dan fisik dengan cepat. Ia benar-benar meninggalkan tempat tidur untuk minum sesuatu dan tidak kembali ke tempat tidur,” katanya wanita tersebut.
Menurut Ben-Zeév, sebuah studi membuktikan ikatan yang kuat dan intim terjadi ketika pasangan memandang sewaktu dan setelah berhubungan suami istri. Bisa dengan dilakukan dengan aktivitas berciuman dan berpelukan. Ini juga terbukti meningkatkan durasi dan kualitas hubungan.
Selain mencium dan berpelukan, saling pandang dengan tatapan intens sangat bernilai. Sebab pasangan yang melakukannya hendak menegaskan bahwa ikatan hubungan lebih dalam daripada tindakan fisik yang singkat dan dangkal.
“Kita dapat membedakan antara intesitas romantis yang menggambarkan hasrat sesaat dan romantisme yang dalam, yang melampaui intensitas romantis semata dan mengacu pada sikap kekasih yang lebih luas dan bertahan lama,” ungkap Ben-Zeév.
Intensitas seksual memang salah satunya bisa diukur dengan orgasme. Sedangkan perasaan senang setelah berhubungan seks dan aktivitas kasih sayang setelah berhubungan seks membantu memperdalam dan memperpanjang ikatan seksual.
Penelitian lain juga membuktikan, pasangan yang baru menikah merasakan sexual afterglow sekitar 48 jam setelah berhubungan seks. Tetapi sexual afterglow tidak bisa diukur lewat seberapa banyak mengalami orgasme. Sexual afterglow juga memengaruhi tingkat ketertarikan pada pasangan.
Artikel ini telah tayang dengan judul Bukan Mencapai Orgasme, Kenali Sesi Paling Penting dari Berhubungan Seks dengan Pasangan.
Selain informasi soal sexual afterglow, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!