DENPASAR – Dinas Pertanian Kota Denpasar, Provinsi Bali mengecek unggas yang dijual di Pasar Kumbasari untuk mengantisipasi penularan penyakit flu burung (avian influenza/AI).
Kepala bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar, I Made Ngurah Sugiri menyampaikan, pihaknya berkomitmen memastikan kesehatan unggas yang dijualbelikan di pasar setempat agar layak konsumsi dan tidak tertular virus H5N1 penyebab penyakit flu burung.
BACA JUGA:
"Karena itu kami melakukan pengawasan, pemantauan, dan surveilans terhadap unggas yang dijual pedagang dalam keadaan sehat dan terhindari dari AI," kata Ngurah Sugiri, dikutip VOI dari Antara.
Ngurah Sugiri mengatakan pengecekan dengan metode swab anus dan tenggorokan unggas ini merupakan kerja sama antara Distan Kota Denpasar dengan Balai Besar Veteriner Bali.
Dia mengharapkan pengecekan secara berkelanjutan untuk memastikan kesehatan hewan di pasar rakyat.
Distan Kota Denpasar minta masyarakat lebih selektif
Ia mengimbau masyarakat untuk selektif serta senantiasa memperhatikan kesehatan hewan. Hal ini juga berlaku bagi pedagang unggas yang meliputi ayam, bebek, dan burung.
"Pelakanaan kegiatan ini selain untuk mendeteksi keberadaan virus AI juga mengedukasi pedagang untuk selalu menerapkan 'biosecurity' yang ketat terhadap kandang dan tempat pengangkut ayam, sehingga seluruh unggas yang diperjualbelikan terjamin kesehatannya," ujar dia.
Virus AI dikenal sebagai virus yang mudah mengalami mutasi, yaitu perubahan yang menyangkut nukleotida atau asam amino di dalam gen. Pengaruh perjalanan waktu dan perbedaan inang telah menyebabkan perubahan tersebut terjadi.
Sebagai contoh, subtipe H5N1 yang menginfeksi manusia di Hongkong pada 1997 mengandung delapan segmen gen virus AI yang berasal dari unggas di Eurasia. Meskipun virus ini berhasil dimusnahkan dengan jalan membakar semua unggas di Hongkong, tetapi gen HA muncul sebagai donor pada H5N1 angsa di China Tenggara.
Baca terus VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!