DENPASAR – Istri Gubernur Bali Wayan Koster, Putri Suastini Koster menyebut penyair senior Umbu Landu Paranggi tak hanya hanya sebagai guru sastra, tapi juga guru alam.
Pernyataan tersebut disampaikan Putri Koster saat menghadiri prosesi penghormatan inkulturasi antara liturgi Kristiani dan ritual Kurukudu Sumba untuk mendiang Umbu landu Paranggi
BACA JUGA:
“Di balik kepolosan dan konsistensi beliau di dunia sastra, beliau tidak hanya berlaku sebagai guru sastra, tetapi ‘guru alam’ bagi kita semua,” ujar Putri Koster di Taman Makam Kristiani Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, dikutip VOI dari Antara, Selasa, 13 April 2021.
“Tentunya menjadi tanggung jawab kita yang merasa sebagai murid mahaguru. Jangan bangga saja, mari kita petik apa-aa yang sudah beliau berikan, tidak hanya bersastra, namun juga lelaku hidup yang baik,” sambungnya.
Kagum dengan jasa Umbu Landu Paranggi
Putri Koster mengaku, dirinya sangat kagum dengan jasa-jasa Umbu bagi perkembangan dunia sastra di Bali. Kendati Pulau Dewata bukan merupakan tanah kelahirannya.
“Bayangkan beliau yang lahir dari darah biru, keluarga bangsawan di Tanah Sumba, nyatanya berperan besar dalam tatanan dan tingkah laku hidup yang baik di Bali, Jawa, Sumatera dan lainnya. Itu yang membuat kita semakin bangga dengan beliau,” ujar katanya di depan keluarga Umbu serta insan sastra yang hadir.
Dia pun mengibaratkan sang penyair seperti satu sayap yang mengepak menempuh jalan sunyi, sedangkan sayap lainnya dikepak sang istri untuk menata kehidupan keluarga.
“Keduanya, sama-sama memberikan makna pada orang-orang di sekitarnya. Beliau telah menorehkan banyak pelajaran hidup kepada muridnya yang tersebar di seluruh Tanah Air, terus bergerak di ruang sunyi, tak kenal Lelah,” tuturnya.