BALI – Banyak tenaga medis menyarankan menggunakan masker dobel sebagai perlindungan terhadap paparan virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COIVD-19.
Masker berlapis diyakini dapat meningkatkan proteksi terhadap infeksi COVID-19 secara signifikan.
BACA JUGA:
Masker dobel memberikan perlindungan subtansial
Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyampaikan, menggunakan masker kain berlapis masker medis merupakan bentuk perlindungan substansial.
Seberapa efektif sebenarnya memakai masker dobel?
Nah, ini pertanyaan sejuta umat. Bagi saya, mengenakan masker kain berlapis masker bedah adalah perlindungan substansial.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) February 21, 2021
Akan tetapi, sambung Zubairi, masker berlapis tidak harus dipakai setiap saat.
“Itu dilakukan kalau Anda berada di dalam ruangan yang ramai atau wilayah dengan tingkat penularan tinggi,” ujar Zubairi di akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi, seperti dikutip VOI, Minggu, 28 Februari.
Apabila ada celah di sekitar hidung, dagu, atau pipi, masker tidak akan melindungi salura pernapasan dengan baik. Apalagi, jika memakai masker tetapi bagian hidung tetap terbuka.
Agar dapat memberikan perlindungan efektif, masker harus dipakai dengan benar. Setiap orang harus memakai masker yang fit, pas, dan menutupi hidung dan mulut sepenuhnya.
Zubairi menyebut, pemakaian masker kain berlapis masker medis tidak akan mengganggu pernapasan
“Masker medis dan kain itu tidak akan memengaruhi oksigenasi dan kualitas pernapasan. Lihat saja tenaga medis. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam memakai masker dan tidak jadi masalah,” tutur Zubairi.
Selain berita mengenai efektifitas masker dobel, simak perkembangan informasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan
