DENPASAR – Pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali di Denpasar, resmi dimulai setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada Senin, 27 Desember.
Terkait hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Bali International Hospital memiliki dua fungsi. Pertama, mendukung pelayanan kesehatan bagi para investor yang pekerja atau profesionalnya berada di Indonesia. Kedua, membantu Bali mempunyai pariwisata di bidang kesehatan.
BACA JUGA:
"Karena investasi itu artinya juga mereka ingin memastikan kesehatan mereka terjamin, standar kesehatan internasional untuk pekerjanya ataupun para profesional yang ada di Indonesia. Karena itu penting sekali platform kesehatan ini kita bangun di Bali," ujar Erick dalam acara groundbreaking Rumah Sakit Internasional Bali, dikutip VOI BALI, Selasa, 28 Desember.
Proyek Rumah Sakit Internasional Bali rampung tahun 2023
Lebih lanjut, Erick menargetkan pembangunan proyek rumah sakit internasional ini bakal rampung pada Mei 2023 mendatang.
"Kita pastikan rumah sakit internasional ini berdiri. Insyaallah targetnya (selesai) pada Mei tahun 2023," ucapnya.
Erick juga menekankan bahwa pembangunan rumah sakit ini menggunakan dana milik BUMN. Ia mengatakan bahwa pada 2020, tercatat total laba bersih Rp390 milliar yang diraih oleh BUMN dan di tahun 2021 ini dengan perbaikan ekosistem dan efisiensi di sana-sini maka total laba bersih yang diraih BUMN sebesar Rp2,6 triliun.
"Jadi pembangunan rumah sakit Internasional Bali ini selain dengan menggunakan dana sendiri (BUMN) nanti juga dibantu oleh Bank BNI," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Rumah Sakit Internasional Bali yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali, hari ini. Dengan adanya rumah sakit tersebut, Jokowi berharap masyarakat tak akan lagi berobat ke luar negeri.
"Alhamdulillah pada pagi hari ini kita akan memulai pembangunan Rumah Sakit Bali International Hospital yang ini nantinya akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika. Kita harapkan nanti Sanur ini menjadi KEK kesehatan dan kita harapkan tidak ada lagi, kalau ini jadi, tidak ada lagi rakyat kita, masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," tuturnya.
Jokowi mengatakan bahwa pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali ini berangkat dari data bahwa setiap tahunnya ada kurang lebih 2 juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Adapun negara tujuannya antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan tempat-tempat lainnya.
"Kita kehilangan Rp97 triliun karena itu," ucapnya.
Karena itu, Jokowi mengapresiasi rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali yang telah digagas oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir beserta jajarannya tersebut.
Lebih lanjut, Jokowi juga berharap Bali akan menjadi destinasi wisata kesehatan yang nantinya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Bali.
"Saya sangat mengapresiasi, menghargai dan kita harapkan nanti di pertengahan 2023 rumah sakit ini sudah selesai dan bisa operasional," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Rp97 Triliun Menguap karena Orang Indonesia Berobat di Luar Negeri, Kini Bakal Ada Rumah Sakit Internasional di Bali, Erick Thohir: Kita Punya Wisata Kesehatan.
Selain informasi soal pembangunan rumah sakit internasional di Bali, simak perkembangan situasi terkini hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!