DENPASAR – Keloid merupakan bekas luka yang tumbuh menonjol dipermukaan kulit. Bekas luka ini umumnya muncul di dada, bahu, telinga dan pipi. Keloid memang tidak berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi bisa mengurangi kepercayaan diri seseorang.
Penyebab keloid
Ketika kulit kita terluka, jaringan fibroblast kita atau biasa juga disebut jaringan parut akan menutupi luka untuk memperbaiki dan melindungi cedera yang terjadi. Dalam beberapa kasus, jaringan parut ekstra pada luka akan tumbuh dengan sendirinya membentuk pertumbuhan yang halus dan keras dan keloid.
BACA JUGA:
Jika itu terjadi, maka jaringan keloid bisa lebih luas dari luka yang sesungguhnya.
Keloid terjadi pada bekas jerawat, luka bakar, bekas cacar, luka bekas operasi dan sebagainya. Tanda-tanda terjadinya keloid antara lain area terlokalisasi berwarna merah muda, kulit yang kasar atau bergerigi dan biasanya menonjol, area yang terus tumbuh membesar dengan jaringan parut seiring waktu dan bercak kulit yang gatal.
Ada juga yang disebut bekas luka hipertrofik, apakah itu? Jika kamu mengalami luka datar dengan warna merah muda hingga berwarna coklat, maka hal ini disebut luka hipertrofik. Luka ini akan hilang dengan sendirinya. Bentuknya datar dan tidak menonjol.
Bekas luka hipertrofik terjadi pada wanita maupun pria, dan biasanya disebabkan oleh berbagai bentuk cedera fisik atau kimia, seperti tindikan maupun pemakaian wewangian yang keras. Pada permulaannya, bekas luka hipertrofik terasa gatal dan menyakitkan, tetapi gejalanya surut seiring kulit menjadi sembuh.
Cara menghilangkan keloid
Seorang dermatologist bernama Juliana Yu membagikan cara menghilangkan keloid maupun bekas luka hipertrofik. Perhatikan langkah-langkahnya berikut ini:
- Sering melakukan pijatan dengan gerakan tekanan. Hal ini dapat melemahkan jaringan parut dan meningkatkan penampilan bekas luka.
- Gunakan bawang putih yang dihancurkan dan dioleskan ke bagian bekas luka. Bawang putih mengandung minyak menguap (volatile oil) berupa senyawa sulfur seperti allicin, allisatin, saponin, vit A, B6, C dan E dan juga mineral lain seperti selenium dan germanium).
- Gunakan krim retinoid. Krim retinoid merupakan turunan vitamin A atau retinol. Krim ini bisa dijadikan pilihan untuk mengurangi penonjolan yang terjadi akibat luka yang bisa jadi keloid.
- Gunakan calendula oil yang dapat memberikan sifat lembut pada kulit yang kasar dan mempercepat pertumbuhan sel baru pada jaringan kulit yang rusak.
Artikel ini telah tayang dengan judul Bisakah Keloid Dihilangkan? Ini Jawabannya Menurut Ahli.
Selain informasi soal penyebab dan cara menghilangkan keloid, simak perkembangan situasi terkini hanya di bali.voi.id. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!